Selasa, 03 Januari 2012

Confusingggg~

Bismillah..
huy huy huyy.. :3
Yaa, hari ini sepertinya saya akan memposting sesuatu lagi.. karena ini perlu untuk diketahui semuaaa..
mungkin renungan untuk saya sendiri aja kali yaa lebih tepatnya. :/

jadi gini, kode etik yang sudah saya buat setelah saya terjun kembali di maya's world ini haruslah selalu dijaga. jangann sampe dilanggar. dan SOP(Standard Operating Procedure) itu hanya tertera di hati saya saja. saya lah yang seharusnya bisa mengontrol hal itu. oke, itu hanya permulaan hanya agar saya selalu ingat.

Permasalahan yang harusnya saya renungi adalah hal ini...
Saya belajar bahwa wanita adalah fitnah terbesar di dunia ini. Pria yang paling kuat pun dapat luluh hanya karena sesosok makhluk cantik nan imut yang disebut wanita. Perlu aku sadari dan pahami dalam waktu yang lama, ternyata memang itu benar dan sudah semestinya wanita menjaga dirinya agar tidak menjadi penyebab fitnah tersebut.
Aku sendiri (ko jadi campur saya,, aku..?? lanjut dah) baru belajar membatasi diri, semogaa. belum tau juga sih. ini baru di dunia maya, dunia nyata pastilah lebih x-treeem. tapi, apa salahnya mencoba dahulu?
Yang aku takuti adalah temanku, sahabatku, panutanku yang sudah lebih paham dariku, malah salah langkah. aku tak mau menggurui mereka, karena aku sendiripun tau mereka lebih ahli dariku. paham bagaimana harusnya bertindak. menjaga apa yang seharusnya ditutupi. tapiii... apaaa??? apa aku yang naive? atau mereka yang sudah di-blind kan oleh "sesuatuyangbiladisebutsukabikingalauitu?" pleasee, bantu aku keluar. aku sedang berusaha, KAwan.. tapi kenapa sepertinya kalian yang melunturkan niatku. aku sedang berdiri, teman. tapi kenapa sepeti kalian yang menjatuhkanku.. aku bingung..bingung.bingung.. (stoplebay!)

kalau yang aku lihat ....

Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda:

“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki (melainkan fitnah yang datang dari) wanita.” Dikeluarkan oleh Bukhari (9/5096); Muslim (4/2097), Ibnu Majah (3998) dan At-Tirmidzi (2780) dan dia berkata: “Hadits Hasan Shahih”


مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَ دِيْنٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ

“Tidak pernah aku melihat orang yang kurang akal dan agamanya yang lebih membuat hilang akal seorang lelaki tegas dari pada salah seorang dari kalian (wahai para wanita)”. HR Al-Bukhari no 304 (Kitabul Haidh, Bab tarkul Haa’idhi Ash-shaum)


Sebagian Salaf mengatakan dan alangkah bagusnya apa yang mereka katakana : “Janganlah kamu ber-khalwat dengan perempuan sekalipun kamu mengajarinya Al-Qur’an


dan ini yang "jleb" :

Betapa pandangan itu telah berbuat sesuatu terhadap qalbu pemiliknya
Perbuatan anak panah tanpa busur tanpa talinya
Dia senangkan biji matanya dengan apa yang memudharatkan ruhnya
Tidak ada sambutan bagi kebahagiaan yang datang membawa kemudharatan

dan ini juga :

Katakanlah kepada wanita cantik bertudung hitam
Apa yang telah kamu lakukan terhadap seorang ahli ibadah
Dia telah menyingsingkan bajunya demi shalat
Sampai kamu menghadangnya di pintu masjid
Kembalikan kepadanya shalat dan puasanya
Janganlah kamu timpakan fitnah padanya
demi hak agama Muhammad!

Oke, aku rasa itu semua cukup mewakili perasaanku sekarang. jadi, aku harus balas apaa?? *lhoo?


Lanjut ke permasalahan kedua..
Ini tentang safar..
Beberapa hari yang lalu, aku sempat bingung tentang study tour yang diadakan sekolahku.. goes to Bali.. yemyem. aku dari awal mendengar, benar-benar merasa tidak tertarik. jauh dari ekspresi muka teman-teman sekelasku yang begitu semangat memperhatikan penjelasan tour guide. jadiii ingeett sesuatu kalo ngomongin Bali. :/
Yaa gitu deh, awalnya aku mikir, "sayang uangnya, kan bisa buat tabungan kuliah" atau "ngapain sih?pemandangan di sanaa kaaaannnn..................... (menerawang ke angkasa)" atau "ga seru kalo ga sama orang yg deket!"

nah, sampai di alasan ketiga itu, aku langsung mikir ke teman-teman dekatku di SMA. setau aku mereka itu susah kalo izin ke ortu masalah pergi2 begini. jadi, ya lumayan bisa buat pertimbanganku kalo aku emang ga perlu ikut ke bali. tapii tak disangka-sangka, setelah aku tanya ke 4 orang temanku itu, mereka tidak ada yang absen bilang "aku ikut, Meu." Yahaampuun, tolong dahh. ._.

akhirnya, aku mendiskusikan sama ortu, kaka, "kaka", dan mereka pada bilang.. ikut ajalah~ kenangannya unforgetable atau indahh banget, de! ya semacam itulah. belum lagi teman2ku yang bilang.. ikut ajaa, nanti di sana kita bisa sekamar LAGI.

yapyap.akhirnya setelah masa ualag-ualag itu berlalu, aku memutuskan untuk IKUT. memang keputusan yang menyedihkan. aku sadar akan hal itu. tapi bagaimana lagi. aku harap diriku sendiri dapat mengerti aku. (???)

eehhhh, belum lama ini, aku dikejutkan oleh nasihat-nasihat dan saran-saran yang mengguncang hati. #lebaydetected.
contohnya saja ini :

"Kamu yakin ikut ke Bali? itu kan safar, dan kalo ce/ mau safar harus ditemani mahramnya, Meu!"
"'dan janganlah wanita berpergian melainkan bersama dengan mahramnya.' lalu ada seorang lakilaki berkata : 'wahai Rasulullah, sesungguhnya istriku ingin menjalankan haji padahal diriku diwajibkan berperang ini dan ini.' Rasulullah menjawab, 'pergilah kamu dan hajilah engkau bersama istrimu.' HR. Bukhari : 2391 dari Ibnu Abbas r.a."

yap, terlambat aja ga sih. meskipun aku belum ngasih DP tapi kaan.. keputusanku sudah bulat. masa mau dijadiin elips (?)

itu di atas sih belum terlalu jleb. yang jleb itu gini...
aku punya niatan untuk melanjutkan kuliahku nanti di UGM. ngambil jurusan kedokteran. semoga bisa keterima. Aamiin. bgt bgt bgt. aku mau. tapi lagi2 semua ini membuatku bingung. untuk keputusan yang ini juga sudah cukup kuat, karena aku sudah menemukan teman yang bertekad untuk ke sana juga. jadi, ada temen kan? tapi lagi-lagi aku bingung melihat...

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

لا تمنعوا نساءكم المساجد وبيوتهن خير لهن

“Janganlah kalian melarang istri-istri kalian pergi ke masjid-masjid, dan rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka [HR. Ahmad 2/76, Abu Daawud no. 567, Ibnu Khuzaimah o. 1684, Ath-Thabaraani 12/328, dishahihkan oleh Al-Albaani dalam Shahih Sunan Abi Daawud 1/169].

Pantaslah Syaikh Abdurrahman Nashir As-Sa’diy rahimahullah berkata menafsirkan ayat,

اقررن فيها، لأنه أسلم وأحفظ لَكُنَّ

“Menetaplah kalian di dalamnya [rumah], karena lebih selamat dan lebih menjaga bagi kalian” [Taisir Karimir Rahmah hal. 632, Dar Ibnu Hazm, Beirut, cet. Ke-1, 1424 H]


naudzubillah min dzalik kalo sampe kejadian seperti ini :

Fulanah: yaa ustadzati, masih adakah lelaki dikolong langit ini? Masih adakah beberapa petak tanah tempat menapak para lelaki, lelaki yang mau dengan wanita berkepala tiga lebih seperti saya?

Ustadzah : anti kemana saja ketika masih ranum-ranumnya?

Fulanah: adalah anugrah berbuah musibah bernama “beasiwa keluar negeri” yaa ustadzati, saya mendakinya sampai puncak tertinggi. Kesibukan membolak-balik halaman per halaman memutuskan aku menundanya. Hiasan gelar di belakang dan depan namaku membuatku menolak beberapa laki-laki yang namanya masih polos akan hiasan. Kini mimpi buruk menopause terus mengejarku. Yaa Rabb, sekarang kiranya seseorang saja yang mengiba-iba memanggilku “ummi” lebih aku sukai dari beribu-ribu orang yang membungkuk hormat memanggilku “Doktor”.

Ustadzah: jika demikian, sulit rasanya mencari lelaki berkepala tiga juga yang masih sendiri, apalagi yang namanya berhias. tapi coba kita menyibak-nyibak sedikit, mudahan ada duda bertanggung jawab. Atau jika ukhti berkenan.., ukhti mencoba mengetuk pintu belas kasih ke akhwat yang lain agar mengizinkan suaminya memberikannya madu.


yaa, catatan selengkapnya bisa dilihat di sini .. supaya lebih jleb jleb jleb lagii.. ^^V

Begitulah renunganku.. aku harap, semua keputusan yang nantinya aku ambil ga nyakitin siapapun, tetap menjaga syari'at, dan be the new of me (?)
Aamiin. :)

untuk pertama kalinyaa di blog ini, aku minta saran bagi yang membacanya. terimakasih.
Keep swimming in the knowledge, pals! :>

03-01-12
M.S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar